UPACARA TABUIK ; RITUAL KEAGAMAAN PADA MASYARAKAT PARIAMAN

Refisrul Refisrul

Abstract


Upacara tabuik dilaksanakan oleh masyarakat di Kota Pariaman Provinsi Sumatera Barat, setiap tahun pada tanggal 1-10 Muharam dalam rangka memperingati syahidnya Husein bin Abi Thalib (cucu nabi Muhammad) di Padang Karbela yang ditandai dengan usungan keranda tabuik sebagai simbol jasad Husein. Upacara ini bersifat klosal kerena melibatkan ribuan personil mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan dan penyelenggaraanya, mengandung unsur kepercayaan (religi) dan nilai budaya masyarakat pengembannya. Tulisan ini bertujuan mengungkapan tentang upacara tabuik pada masyarakat Pariaman dengan memperhatikan segala hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan upacara mencakup latar dan tujuan penyelenggaraan upacara (sejarah/asal usul), pelaksana teknis, peserta, waktu, tempat, perlengkapan dan persiapan, serta jalannya upacara. Penjaringan data dan informasi bertitik tolak dari metode kualitatif yang merupakan pendekatan yang lazim digunakan dalam penelitian kebudayaan. Dari sifatnya, penelitian ini berbentuk eksploratif-deskriptif yang dimaksudkan berusaha menggambarkan dan mengungkapkan sebuah realitas sosial dalam kehidupan masyarakat. Dari penyelenggaraan upacara tabuik, diketahui bahwa upacara tabuik termasuk ritual keagamaan yang mengandung kearifan lokal dan nilai budaya dari masyarakat Pariaman.

Keywords


tabuik, ritual keagamaan, masyarakat Pariaman

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.36424/jpsb.v2i2.70

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA INDEXED BY:    

                                     

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.