EKSISTENSI BATIK DALAM DIPLOMASI INDONESIA-AFRIKA SELATAN (1990-2013)

Joshua Jolly Sucanta Cakranegara

Abstract


Artikel ini bertujuan mengkaji eksistensi batik dalam diplomasi Indonesia-Afrika Selatan pada periode kontemporer (1990-2013). Hal ini menjadi penting sebab batik telah menjadi salah satu sarana diplomasi kebudayaan Indonesia setelah pengakuan batik sebagai “Warisan Budaya Dunia” oleh UNESCO. Di sisi lain, kajian untuk melihat akar historis atas pentingnya batik sebagai sarana diplomasi kebudayaan belum memadai. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah dengan pendekatan sejarah kebudayaan. Sumber-sumber yang digunakan adalah sumber primer berupa surat kabar serta sumber sekunder berupa literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pentingnya batik sebagai sarana diplomasi kebudayaan Indonesia dipelopori oleh Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela. Kecintaannya terhadap batik Indonesia, yang penuh dengan filosofi kesederhanaan, membawa dampak positif bagi perkembangan batik di negaranya dan Indonesia pada periode tersebut. Sejak saat itu, Indonesia mulai mengembangkan lebih lanjut batik sebagai sarana diplomasi kebudayaan yang unggul sampai saat ini.


Keywords


batik; diplomasi kebudayaan; Indonesia; Afrika Selatan; Nelson Mandela

Full Text:

PDF

References


“Afrika Selatan Jajaki Kerja Sama dengan Solo”. Kompas Edisi Jawa Tengah. 27 November 2004.

“Batik Ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Indonesia, Pakai Yuk!”. Detik News. 2 Oktober 2009. Dalam https://news.detik.com/berita/d-1213370/batik-ditetapkan-unesco-sebagai-warisan-budaya-indonesia-pakai-yuk.

“Batik Milik Dunia”. Kompas. 3 Oktober 2009.

“Batik sebagai Politik Budaya Orde Baru”. Tirto. 3 Oktober 2019. Dalam https://tirto.id/batik-sebagai-politik-budaya-orde-baru-ei5f.

“Bintang RI bagi Nelson Mandela”. Kompas. 20 Oktober 1990.

“Kemeja Batik: Mandela Nyaman dalam Batik”. Kompas. 7 Desember 2013.

“Mandela dan Filosofi Pembuatan Batik”. BBC. 26 Juli 2013. Dalam https://www.bbc.com/indonesia/laporan_khusus/2013/12/130726_mandela_batik.

“Mandela Keliling Dunia Mengenakan Baju Batik”. Kompas. 5 November 1997.

“Mandela, Pencinta Batik Indonesia Itu Telah Tiada”. Berita Satu. 6 Desember 2013. Dalam https://www.beritasatu.com/dunia/154023/mandela-pencinta-batik-indonesia-itu-telah-tiada.

“Mandela: Saya dan Rakyat Afsel Harapkan Presiden Soeharto Sehat”. Kompas. 3 September 1994.

“Nasionalisme: Wapres Bangga Berbatik di PBB”. Kompas. 5 Oktober 2015.

“Nelson Mandela dan Batik Indonesia”. VoA Indonesia. 7 Desember 2013. Dalam https://www.voaindonesia.com/a/nelson-mandela-dan-batik-indonesia/1805589.html.

“Pameran Kecanggihan dan Teknologi Pengasingan”. Kompas. 7 November 1995.

“Persahabatan: Mandela di Hati Indonesia”. Kompas, 9 Desember 2013.

“Presiden Serahkan Cek kepada Nelson Mandela”. Kompas. 23 Oktober 1990.

“RI-Afsel Sepakat Bentuk Komisi Bersama”. Kompas. 16 Juli 1997.

Anwar, Rosihan. “18 Juli, Hari Mandela Internasional”. Kompas. 17 Juli 2010.

Azra, Azyumardi. “Warisan Mandela”. Kompas. 7 Desember 2013.

Boehmer, Elleke. 2008. Nelson Mandela: A Very Short Introduction. Oxford: Oxford University Press.

Bundy, Colin. 2015. Nelson Mandela. Stroud: The History Press.

Febrianti, Sekar Wulan dan Dadan Suryadipura. 2022. “Diplomasi Perdagangan Indonesia di Afrika Selatan (2015-2019): Upaya Peningkatan Perdagangan di Pasar Afrika Selatan”. Padjadjaran Journal of International Relations (PADJIR) 4(1): 74-91. doi:10.24198/padjir.v4i1.35169.

Hakim, Lutfi Maulana. 2018. “Batik sebagai Warisan Budaya Bangsa dan Nation Brand Indonesia”. Nation State: Journal of International Studies 1(1): 61-90. doi:10.24076/NSJIS.2018v1i1.

Indonesia. 1996. Sejarah Diplomasi Republik Indonesia dari Masa ke Masa. Jakarta: Departemen Luar Negeri Republik Indonesia.

Indonesia. 2009. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 tentang Hari Batik Nasional.

Kartodirdjo, Sartono. 2017. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. 2018. “Afrika Selatan”. Kemlu.go.id. Diakses dari https://kemlu.go.id/pretoria/id/read/afrika-selatan/2557/etc-menu.

Mahida, Ebrahim Mahomed. 1993. History of Muslims in South Africa: A Chronology. Durban: Arabic Study Circle.

Sachari, Agus. 2007. Budaya Visual Indonesia: Membaca Makna Perkembangan Gaya Visual Karya Desain di Indonesia Abad ke-20. Jakarta: Erlangga.

Silalahi, Harry Tjan. “Warisan Terpenting Mandela”. Kompas. 13 Desember 2013.

Supriono, Primus. 2016. Ensiklopedia the Heritage of Batik: Identitas Pemersatu Kebanggaan Bangsa. Yogyakarta: Andi.

Susanto, Arif. “Terima Kasih, Mandela”. Kompas. 11 Juni 2010.

Van Dijk, Kees. 2005. “Sarung, Jubah, dan Celana: Penampilan sebagai Sarana Pembedaan dan Diskriminasi”. Dalam Henk Schulte Nordholt (ed.). Outward Appearances: Trend, Identitas, Kepentingan. Yogyakarta: LKiS.

Wahyudin, Dindin dkk. 2019. Dasawarasa Diplomasi Batik Indonesia: Rekam Jejak Peran Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia 2008-2019. Jakarta: Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

Warsito, Tulus dan Wahyuni Kartikasari. 2007. Diplomasi Kebudayaan: Konsep dan Relevansi bagi Negara Berkembang: Studi Kasus Indonesia. Yogyakarta: Ombak.

Wulandari, Ari. 2011. Batik Nusantara: Makna Filosofis, Cara Pembuatan, dan Industri Batik. Yogyakarta: Andi.




DOI: https://doi.org/10.36424/jpsb.v9i1.355

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA INDEXED BY:    

                                     

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.