MENATA PURA PAKUALAMAN: PRAKTIK REORGANISASI AGRARIA DI REGENTSCHAP ADIKARTO

Muhammad Ngafifudin Yahya, Nanang Setiawan

Abstract


Kebijakan reorganisasi agraria memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat. Sebelum abad ke-20, pemilikan dan penguasaan tanah di Yogyakarta ditentukan dengan sistem apanage. Dimana tanah dimiliki dan dikuasai oleh raja sedangkan rakyat sebagai penghuni tanah hanya memiliki hak nggadhuh dengan kewajiban menyerahkan sebagian hasil garapannya. Hal itu yang kemudian menjadi latar belakang penentuan topik penelitian. Melalui empat tahap dalam metode sejarah yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi, penelitian ini difokuskan pada praktik reorganisasi agraria di Regentschap Adikarto. Didukung berbagai sumber dari arsip laporan resmi pemerintah seperti Rijksblad Kasultanan dan Pakualaman, menunjukkan bahwa tindakan reorganisasi membawa perubahan pada status hukum, seperti menghapuskan sistem apanage, pembentukan unit administrasi kelurahan, memberikan kepastian hak-hak penggunaan tanah, pengadaan peraturan sistem sewa tanah, pengurangan wajib kerja penduduk, dan perbaikan pemindahan hak atas tanah. Pelaksanaan reorganisasi pada akhirnya memberikan pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat Regentschap Adikarto. Berkat kebijakan itu banyak lahan milik masyarakat beralih untuk perluasan bisnis perkebunan berakibat pada terbatasnya tanah pertanian dan monetisasi semakin memperjelas perubahan pola hidup masyarakat.


Keywords


Reorganisasi, Pertanahan, Masyarakat, Regentschap Adikarto

Full Text:

PDF

References


Amirunnisak, Latifah. 2012. “Perkebunan Tebu Sewu Galur dan Pengaruhnya Terhadap Masyarakat Adikarto Tahun 1860-1930”. Skripsi. Yogyakarta: UNY.

ANRI, Karesidenan Yogyakarta Tahun 1724-1891, No. 270.

Ardi Nugraha, Yanuar. 2012. Status Tanah Paku Alaman Ground (APG) Setelah Berlakunya Keputusan Presiden No. 33 Tahun 1984 di Kabupaten Kulon Progo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.

Arsip Pakualaman. 1908. Tentang Sewa Tanah Kepada Orang Cina, No. 399.

Arsip Pakualaman. 1911. Tentang Daftar Gaji Pegawai di Sogan dan Galur, No. 1312 dan No. 1313.

Arsip Pakualaman. 1891. Tentang Kerja Wajib Masyarakat, No. 1038.

Carnbee, en W.F. P., Baron Melvill van 1853-1862. Versteeg, Algemeene Atlas van Nederlandsch Indie. Batavia: van Haren Noman & Klolff.

De Locomotief. “Uit Jogja”. 18 November 1918. hlm. 1.

De Locomotief. “Centraal-Java Yogyakarta”. 29 Oktober 1931. hlm. 1.

Departement Van Economische Zaken. 1934. Volkstelling 1930: Deel Inheemsche Bevolking Van Midden-Java En De Vorstenlanden. Batavia: Landsdrukkerij.

Gostchalk, Louis. 1986. Mengerti Sejarah. Terjemahan: Nugroho Notosusanto, Jakarta: UI Press.

Handinoto. 2015. Perkembangan Kota di Jawa Abad XVIII Sampai Pertengahan Abad XX Dipandang dari Sudut Bentuk dan Struktur Kotanya. Yogyakarta. Ombak.

Lutfi, Ahmad Nasir. 2009. Keistimewaan Yogyakarta yang Diingat dan Yang Dilupakan. Yogyakarta: STPN.

Moedjanto. 1987. Konsep Kekuasaan Jawa: Penerapannya Oleh Raja-raja Mataram. Yogyakarta: Kanisius.

Murdiyastomo, Agus dan Ririn Darini. 2020. “Kebijakan Sosial Ekonomi Pada Masa Pemerintahan K.G.P.A.A. Paku Alam IV- K.G.P.A.A. Paku Alam VIII Tahun 1864-1950, Mozaik:Kajian Ilmu Sejarah, Vol. 11, No. 1. hlm. 34-51.

Muhsin, Ahmad, dkk. 2019. Surat Kekancingan Tanah Sultan Ground “Upaya Mendapatkan Izin Memanfaatkan Tanah Keraton Yogyakarta”. Yogyakarta: Deepublish.

Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. 2017. Sejarah Pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Biro Tata Pemerintah Setda DIY.

Poerwokoesoemo, Soedarsiman. 1984. Kadipaten Pakualaman. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Pranoto, Suhartono W. 2010. Teori dan Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Prayogo, Yoga Bagus, dkk. 2017. Kereta Api di Indonesia Sejarah Lokomotif Uap. Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher.

Putri, Anisa Sari. 2013. Pengaruh Berdirinya Perkebunan Sumbernila Terhadap Masyarakat Adikarto Tahun 1880-1900. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogakarta.

Rijksblad Kasultanan. 1918. Nomor 16.

Rijksblad Pakualaman. 1918. Nomor 18.

Roll, Warner. 1983. Struktur Pemilikan Tanah di Indonesia: Studi Kasus Daerah Surakarta Jateng. Jakarta: Rajawali.

Setiawati, Nur Aini. 2011. Dari Tanah Sultan Menuju Tanah Rakyat: Pola Pemilikan, Penguasaan, dan Sengketa Tanah di Kota Yogyakarta Setelah reorganisasi 1917. Yogyakarta: STPN Press.

Setiawan, Nanang. 2020. Sejarah Kereta Api, Yogyakarta: Kendi.

Stroomberg, J. 2018. Hindia Belanda 1930. Yogyakarta: IRCiSoD.

Suhartono. 1991. Apanage dan Bekel: Perubahan Sosial di Pedesaan Surakarta 1830-1920. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Suhartono. 1995. Bandit-Bandit Pedesaan di Jawa: Studi Historis 1850-1942. Yogyakarta: Aditya Media.

Sujarweni, Wiratna. 2012. Yogyakarta: Episode Jejak-Jejak Mataram Islam. Yogyakarta: Global Media Informasi.

Yahya, Muhammad Ngafifudin. 2017. Reorganisasi Agraria Tanah Lungguh di Regentschap Adikarto Pada Awal Abad XX. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Yulianti, Roma Dwi Aria. 2013. Pertanian Di Kulon Progo Dalam Cengkraman Kolonial (1900-1930). Yogyakarta: Selarung Institute Yogyakarta.




DOI: https://doi.org/10.36424/jpsb.v9i1.344

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA INDEXED BY:    

                                     

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.