BARONG LANDUNG: AKULTURASI BUDAYA BALI DAN TIONGHOA
Abstract
Aktivitas keagamaan masyarakat Bali senantiasa berhubungan dengan seni tari Bali memiliki banyak jenis tari-tarian. Tari barong banyak dijumpai di Bali dengan beberapa jenisnya, salah satunya Barong Landung yang merupakan perwujudan manusia atau raksasa. Inilah kemudian oleh masyarakat Bali dimaknai sebagai suatu kekuatan yang diyakini memberikan keselamatan. Permasalahan penelitian difokuskan pada sejarah munculnya Barong Landung, Barong Landung sebagai simbol keterkaitan Pura Dalem Balingkang dengan Barong Landung. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan analisis pada data wawancara, observasi, dan data sekunder. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa Barong Landung adalah perwujudan dari sang Maha Pencipta itu sendiri, yang oleh undagi di masa lalu tentu diwujudkan sesuai dengan keadaan zamannya ketika itu, yakni ketika sedang hangat-hangatnya perkawinan antarbudaya Cina dan Bali. Pesona tarian ini umumnya hanya bisa dinikmati pada momen-momen khusus seperti hari besar keagamaan di Bali biasa disebut Piodalan yang dilangsungkan di pura-pura tertentu.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arios, Rois Leonard. 2017. “Barong Landong: Fungsi dan Pelestariannya Sebagai Identitas Budaya Orang Lembak Di Kota Bengkulu. Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, Vol. 3 No. 2. Hal 749-771
Bandem, I Made. 2004. Kaja dan Kelod: Tarian Bali dalam Transisi.. Jogyakarta: Badan Penerbit ISI Jogyakarta
Bandem, I Made. 2011. Gamelan Bali Di Atas Panggung Sejarah. Denpasar: Badan Penerbit STIKOM Bali.
Budhiartini Pan Putu. 2000. Rangda Dan Barong Unsur Dualistik Mengungkap Asal Usul Umat Manusia, Lampung Tengah.
Dibia, I Wayan. 2000. Tari wali. Denpasar : Dinas Kebudayaan Propinsi Bali.
Gadung, Ni Ketut. (2008). “Kesenian Barong Landung di Banjar Kaja Pedungan: Sebuah Kajian Budaya.” Tesis Program Magister Kajian Budaya, Program Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar.
Griya, I Wayan. 2000. Transformasi Kebudayaan Bali Memasuki Abad XXI. Denpasar : Dinas Kebudayaan Propinsi Bali.
Hans Daeng, Manusia, Kebudayaan dan Lingkungan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000.
Koentjaraningrat, Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia
Mudra, I Wayan, dkk. 2017. “Data Seni Rupa & Desain di Kecamatan Susut dan Bangli serta Tembuku Kabupaten Bangli Provinsi Bali”. Kerja sama Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Pengebangan Pendidikan Institut Seni Indonesia Denpasar dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangli Nomor: 254/IT5.3/ PG/2017 dan 431/226/ Dispabud/ 2017.
Panitia Pelaksana Seminar Kesatuan Tafsir, 2007. “Keputusan Seminar Kesatuan Tafsir terhadap Aspek-aspek Agama Hindu”, Surabaya: Paramita.
Sedyawati, Edi. 2014. Kebudayaan di Nusantara. Dari Keris, Tor-tor sampai Industri Budaya. Depok: Komunitas Bambu
Subagiasta, I Ketut, 2007. Etika Pendidikan Agama Hindu. Surabaya:, Paramita.
Surasmi, I Gusti Ayu. 2007. Jejak Tantrayana di Bali, Denpasar, CV. Bali Media Adhikarsa.
Swadiana, Oka. 2008. Barong Landung Bernuansa : Magis-Religius. Surabaya: Paramitha.
Swadiana,Oka. 2008. “Kesurupan Membahas Tradisi Kerauhan di Bali”, Denpasar: Raditya.
Swadiana,Oka. 2008. Ngurek : Pengorbanan Diri Pemuja Shakti. Denpasar: Raditya.
Triguna, Ida Bagus Gede Yudha. 2000. Teori Tentang Simbol. Denpasar : Yayasan Widya Dharma Universitas Hindu Indonesia.
Warna, I Wayan. 1993. Kamus Bali-Indonesia. Denpasar: Dinas Pengajaran Daerah Tingkat I Bali.
Wiana, I.K, 2003. Makna Upacara Yadjna Dalam Agama Hindu. Surabaya: Paramita
Wijaya, Ni Luh Nesa Swasthi. 2001. “Barong dan Rangda Sungsungan sebagai Pengukuhan Integritas Sosial”. Mudra: Jurnal Seni Budaya. No. 10 Th. IX Januari 2001. Denpasar: UPT Penerbitan STSI Denpasar.
Yoga Segara, Nyoman, Mengenal Barong dan Rangda. Surabaya: Paramita.
Yudabakti, I Made. 2007. Filsafat Seni Sakral dalam Kebudayaan Bali. Surabaya: Penerbit Paramita.
DOI: https://doi.org/10.36424/jpsb.v6i2.199
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA INDEXED BY:

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.