BARONG LANDONG: FUNGSI DAN PELESTARIANNYA SEBAGAI IDENTITAS BUDAYA ORANG LEMBAK DI KOTA BENGKULU
Abstract
Art of the people born from the community can be an identity for the community or a tribe if the art is
still used by the community. This research analyzes and describes barong landong as an art of Lembak
tribe in Bengkulu City. The research is conducted by qualitative approach by interviewing the actors
involved in making, performing, and preservation efforts. The result of the research shows the change
of function of barong landong art. Functionally barong landong still exist but no longer become the
cultural identity of the people of Lembak but already belongs to communal society Bengkulu.
Full Text:
PDFReferences
Afrizal. 2014. Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian
Kualitatif Dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Anwar, M. Ichwan . “Warna Budaya Melayu Bengkulu” dalam M. Ikram, dkk. 2004. Bunga Rampai
Melayu Bengkulu. Bengkulu: Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu
Budhisantosa, “Pendidikan Seni Dan Globalisasi Budaya Dalam Konteks Sentral Dan Strategis”,
Makalah seminar Nasional Pendidikan Seni Dan Globalisasi Budaya, ISI Yogyaakarta, 12
Desember 1991
Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial
Lainnya. Jakarta: Kencana
Damsar. 2015. Pengantar Teori Sosiologi. Jakarta: Prenadamedia Group
Hamidy, Badrul Munir (Ed). 1991/1992. Upacara Tradisional Daerah Bengkulu: Upacara Tabot di
Kotamadya Bengkulu. Jakarta: Depdikbud
Hidayanto. 2012. “Topeng Reog Ponorogo Dalam Tinjauan Seni Tradisi” dalam JURNAL EKSIS Vol.8
No.1, Mar 2012: 2001 – 2181
Iriani, Yondri, Rois Leonard Arios, dan Femmy. 2008. “Kesenian Tradisional: Jenis, Tokoh, danPenyebarannya di Kota Padang, Bengkulu, dan Palembang”. Laporan Penelitian BPSNT Padang
Koentjaraningrat, 1986. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru
Lubis, Akhyar Yusuf dan Donny Gahral Adian. 2011. Pengantar Filsafat Ilmu Pengetahuan. Depok:
Koekoesan
Merriam, Alan P. 1964 The Anthropology of Music. Northwestern: Northwestern University Press
Moleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Mulyana, Dedy 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu
Sosial Lainnya. Bandung: Remaja Rosdakarya
Soedarsono, “Pendidikan Seni Dalam kaitannya dengan keparawisataan”. Makalah Seminar Dalam
Rangka Peringatan Hari Jadi Jurusan Pendidikan Sendratasik ke-10 FPBS IKIP Yogyakarta, 12
Pebuari 1995
Soedarsono, “Pendidikan Seni Dalam kaitannya dengan keparawisataan”. Makalah Seminar Dalam
Rangka Peringatan Hari Jadi Jurusan Pendidikan Sendratasik ke-10 FPBS IKIP Yogyakarta, 12
Pebuari 1995.
Soemardjan, Selo. 1980/1981, “Kesenian dalam Perubahan Kebudayaan”, dalam Analisis Kebudayaan,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Tahun I, Nomor 2
Strauss, Ansem dan Juliet Corbin. 2003. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sudikan, Setya Yuwana. 2010. “Ragam Metode Pengumpulan Data: Mengulas Kembali Pengamatan,
Wawancara, Analisis Life History, Analisis Folklore” dalam Burhan Bungin (Ed). 2010.
Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Triadi, Meyka , Emy Wuryani, Wahyu Purwiyastuti. “Fungsi Dan Makna Kesenian Baleganjur Bagi
Kehidupan Masyarakat Dusun Cetodesa Gumeng Kecamatan Jenawikabupaten Karanganyar”
dalam http://www.widyasari-press.com/ diunduh tanggal 4 Maret 2017
“H.R. Roesman Moehiman: Membidani Lahirnya Kembali Barong Landong”. Semarak Bengkulu,
Senin 19 Oktober 1992
DOI: https://doi.org/10.36424/jpsb.v3i02.1
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA INDEXED BY:

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.